Pemberontakan Perempuan Bali dalam Novel Tarian Bumi
Saat para perempuan sudra[1] rela melakukan apa saja demi menaikkan kastanya, Ida Ayu Telaga Pidada justru melakukan hal sebaliknya. Ia membuang gelar Ida Ayu—gelar untuk perempuan berkasta Brahmana[2]–demi bisa menikah dengan Wayan Sasmitha, seorang pelukis yang dicintainya sejak umur 10 tahun. Di griya, Telaga merelakan kakinya diinjak, orang-orang Brahmana membasuh kaki di atas kepalanya, sebagai rangkaian upacara […]