Saya dan Oliver Twist

Saat kecil, saya sangat ingin menjadi Oliver Twist. Saya ingin jadi anak hilang, tinggal di penampungan, disekap kawanan penjahat dan dipaksa mencuri di jalanan, kemudian bertemu keluarga sebenarnya yang sangat kaya raya. Happy ending. Pikiran kanak-kanak memang penuh imajinasi. Dan betapa imajinasi dapat mengubah dan membentuk seseorang, kelak akan menjadi apa seorang anak di masa […]

Category : Esai Resensi Buku

Pemberontakan Perempuan Bali dalam Novel Tarian Bumi

Saat para perempuan sudra[1] rela melakukan apa saja demi menaikkan kastanya, Ida Ayu Telaga Pidada justru melakukan hal sebaliknya. Ia membuang gelar Ida Ayu—gelar untuk perempuan berkasta Brahmana[2]–demi bisa menikah dengan Wayan Sasmitha, seorang pelukis yang dicintainya sejak umur 10 tahun. Di griya, Telaga merelakan kakinya diinjak, orang-orang Brahmana membasuh kaki di atas kepalanya, sebagai rangkaian upacara […]

Category : Resensi Buku

Cat’s Eye: Dengan Siapa Engkau akan Minum Teh dan Tertawa di Hari Tua?

This is what I miss, Cordelia: not something that’s  gone, but something that will never happen. Two old women giggling over their tea. Elaine sadar bahwa ia merindukan Cordelia, teman masa kecilnya. Bahwa dengan Coordelia-lah seharusnya ia menjalin persahabatan hingga tua. Tapi Cordelia menghilang. Dan sebuah penyesalan merayap pelan dalam sanubarinya. Seandainya dulu ia menolong […]

Category : Resensi Buku Uncategorized

Satu Bab yang Menelanjangi Indonesia dalam Novel Jonas Jonasson

Awalnya, saya mengira novel The 100-Year-Old Man Who Climbed Out The Window and Disappeaared sebagai novel komedi biasa. Saya masih membacanya sambil tertawa-tawa sebelum tiba di satu bab khusus, yang menceritakan pengalaman sang tokoh utama di Indonesia. Sebuah kritik untuk Indonesia lewat karya sastra bagi saya terasa biasa dan lumrah, jika dilakukan oleh penulis Indonesia sendiri. Tapi […]

Category : Resensi Buku